Pentingnya Konseling di Tempat Kerja

oleh : ANA SUSANTI



SEBUAH SENYUMAN YANG PUDAR:  CERITA DI BALIK KURSI KANTOR DAN KONSELING.


Ketika Dian, seorang karyawan muda berprestasi di sebuah perusahaan teknologi, mulai datang terlambat dan lebih sering diam saat rapat, banyak yang mengira dia hanya lelah. Padahal, seperti 52% karyawan global lainnya, Dian sedang bergulat dengan tantangan kesehatan mental yang berat. ( Aliansi MindForward, 2024 )


Bagi generasi Gen Z seperti Dian, angka itu bahkan lebih tinggi: 65% dari mereka melaporkan mengalami tekanan mental di tempat kerja. Senyumannya mungkin masih tampak, namun semangat di baliknya perlahan memudar.


Ketika Beban Tak Paling Menjadi Kerugian Nyata

Dian bukan satu-satunya. Ketika masalah kesehatan mental tidak terselesaikan, dampaknya meluas ke seluruh organisasi

  • Produktivitas Anjlok : Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang mengalami depresi tanpa penanganan mengalami penurunan produktivitas hingga 35%, yang berkontribusi pada kerugian ekonomi global senilai sekitar $1 triliun per tahun. ( Meditopia, 2025 )
  • Absensi Meningkat : Di Inggris saja, kerugian karena absensi terkait kesehatan mental mencapai £21,6 miliar per tahun. ( Meditopia, 2025 )
  • Tingkat Pergantian Karyawan Membengkak : Burnout membuat banyak profesional seperti Dian memilih keluar, menambah beban biaya rekrutmen dan pelatihan. ( Meditopia, 2025 )

Harapan Dimulai dari Tindakan Kecil


Untungnya, perusahaan Dian tidak tinggal diam. Mereka mulai menghadirkan program konseling di tempat kerja. Buktinya jelas:

  • Setiap $1 yang diinvestasikan dalam pengobatan depresi dan kecemasan menghasilkan $4 dalam peningkatan kesehatan dan kinerja. ( Leorabh, 2024 )
  • Setelah manajer dibor untuk mendeteksi tanda stres, retensi karyawan meningkat 20% . ( MHFA Inggris, 2024 )
  • Dan ketika budaya komunikasi terbuka tentang kesehatan mental diterapkan, keterlibatan karyawan melonjak 52% . ( MHFA Inggris, 2024 )

Dian, bersama banyak rekan lainnya, mulai merasa lebih didukung dan percaya diri untuk mencari bantuan. Semangatnya kembali, begitu pula kontribusinya di tempat kerja.


Waktunya Membuat Perubahan


Jangan tunggu sampai "Dian" di perusahaan Anda terlanjur merasa sendirian. Berikut langkah nyata yang bisa Anda ambil:

  • Mengimplementasikan Program Konseling — Pastikan semua karyawan mengetahui bahwa bantuan tersedia dan mudah diakses.
  • Latih Para Manajer — Memberikan keterampilan mereka untuk mendeteksi dan menangani tanda-tanda awal stres.
  • Bangun Budaya Terbuka — Hapus stigma tentang kesehatan mental, dan dorong karyawan berbicara.
  • Lakukan Evaluasi Berkala — Pantau efektivitas program dan sesuaikan sesuai kebutuhan


🌱 Kesehatan mental adalah fondasi keberhasilan organisasi. Dengan investasi kecil dan komitmen besar, Anda dapat membangun tempat kerja yang tidak hanya produktif — tetapi juga penuh empati, pengertian, dan harapan.

# artikel
Bagikan konten ini

79 x ditonton

5.0

|


Deskripsi

Tempat kerja menjadi ruang yang tidak hanya menuntut hasil, tetapi juga peduli pada jiwa yang menghasilkannya. Tempat kerja yang peduli pada kesehatan mental merupakan tempat kerja yang tumbuh bersama.

Konten Lainnya